Philosophy of Music Definition (Definisi Filsafat Musik)
Sabtu, 27 Februari 2016
Miftahfaridsa.Site - Filsafat menuntun pada kearifan (wisdom) dalam berpikir dan
bertindak secara rasional. Musik sebagai seni mampu mengungkapkan hal-hal yang
tidak dapat diekspresikan dengan kata-kata, ataupun oleh jenis seni lainnya –
musik lebih mampu dan lebih ekspresif dalam mengungkapkan perasaan daripada
bahasa lisan dan tulisan; sebab bentuk-bentuk perasaan manusia jauh lebih dekat
atau sesuai dengan bentuk-bentuk musikal. Musik menanamkan dalam jiwa manusia
perasaan dan budi yang halus (etika). Karena musik, jiwa mengenal harmoni dan
irama (ritme), keduanya adalah landasan yang baik untuk menghidupkan rasa
keadilan. Tetapi dalam pendidikan musik, harus dijauhkan lagu-lagu yang
melemahkan jiwa serta mudah menimbulkan nafsu yang buruk. Seni musik dan sastra
sangat berkaitan erat, juga musik merupakan bahasa filsafat. Mengapa seseorang
menciptakan sebuah karya, bukankah ia tidak menciptakan unsur-unsur dari karya
ciptaannya? – seperti bahasa, kata-kata, nada, ritme – Semua unsur tersebut
sudah ada, dan ia hanya merangkainya menjadi suatu karya seni hasil ciptaannya.
Ciptaan inilah yang sering menimbulkan persoalan filosofis.
Bangsa Yunani
Seni musik sangat penting, orang berpendidikan tinggi dan
berbudi luhur disebut orang yang musikal.
Plato 422-347 SM
Musik adalah karya seni yang baik dan tinggi nilai
estetikanya. Anak harus dibekali pendidikan musik, karena (1) musik merupakan
seni surgawi yang mampu menyentuh perasaan dan (2) musik adalah pedoman karena
syairnya dapat berisi pesan, perintah dan isyarat tertentu. Pendidikan musik
dikatakan berhasil jika mampu membentuk siswa menjadi orang yang tahu mencintai
keindahan. Musik mampu membuat suatu negara memiliki kekuatan yang besar serta
kejayaan, sebaliknya musik juga mampu mendorong kejahatan dan meruntuhkan
pemerintahan. Masyarakat yang bermoral rendah memandang musik hanya sebagai
sarana hiburan dan alat bersenang-senang.
Aristoteles 384-322 SM
Musik berguna bagi pendidikan, politik, kenegaraan, hiburan
dan alat terapi kesehatan. Karena musik adalah curahan kekuatan (1) tenaga
batin dan (2) tenaga penggambaran – yang berasal dari gerak rasa dalam suatu
rentetan melodi yang berirama. Keindahan dapat terjalin ketika ritme, melodi
dan harmoni menyatu dalam keteraturan.
Pythagoras 572-500 SM
Musik berhubungan erat dengan matematika, bagaikan dua sisi
dari satu mata uang yang sama. Karena alam semesta pun merupakan keseluruhan
yang teratur; sesuatu yang harmonis seperti musik. Pythagoras mendapat sebutan
sebagai “Peletak Dasar Musik Diatonis.”
Immanuel Kant 1724-1804
Musik adalah bahasa ekspresi manusia yang masih harus
diterjemahkan, emosi saja tidak cukup untuk menerangkan musik; oleh sebab itu
diberlakukan kaidah-kaidah logis untuk mendasari kesenian. Ada perbedaan yang
jelas antara keindahan alam dan estetika (keindahan seni) – musik dikatakan
indah bila memiliki bentuk saling mempengaruhi nan harmonis antara imajinasi
dan pengertian. Seni yang indah adalah seni dari seorang jenius, seni dari ahli
pikir.
Wagner 1813-1883
Musik adalah abadi karena bersifat cita-cita dan tak
terhingga sebab musik adalah puisi bunyi – yang mengawali penciptaan ide-ide
musikal selanjutnya.
Friedrich Nietzsche 1844-1900
Hanya musik yang memberikan arti dalam hidup manusia. Musik
dapat menjadi tempat pelarian sementara manusia dari kenyataan hidup.
Georg Wilhelm Fredrich Hegel 1770-1831
Tuhan memanifestasikan diriNYA ke dalam alam semesta,
sedangkan seni memanifestasikan dirinya ke dalam bentuk keindahan. Jiwa musik
lebih dominan daripada unsur-unsur realitas yang nampak – seperti komposisi
musik atau instrumennya. Melalui musik manusia dapat menemukan dirinya yang
hilang.
Arthur Schopenhauer 1788-1860
Musik adalah salah satu jalan untuk manusia keluar dari
dunia yang penuh dengan penderitaan, sebab manusia hanya memiliki dua jalan
yaitu estetis (seni) dan etis (perbuatan baik).
Rangkuman ini diambil dari buku Nada-Nada Radikal karya
Sukatmi Susantina.