Sejarah Singkat AROMATERAPI Sebagai Penyembuhan di Indonesia
Sabtu, 05 Januari 2019

Miftahfaridsa.Site - Pengobatan
tradisional di Indonesia kebanyakan mendapat
pengaruh dari Ayuverdic dan pengobatan
China. Pengobatan tersebut
bisa berpengaruh dan berkembang di
Indonesia dikarenakan pengaruh
agama Hindu yang tiba di Indonesia pada
sekitar abad 400 SM.
Pemimpin
agama Hindu yang memperkenalkan pengobatan
Ayuverdic, dimana pengobatan yang
dilakukan menggunakan minyak
yang berasal dari tanaman. Agama Budha
juga memberikan pengaruh
terhadap masuknya aromaterapi di
Indonesia, ketika ada biksu Budha
yang mengajarkan pengobatan tradisional
China. Kemudian, pada
masa Pemerintahan Kerajaan Majapahit di
Jawa Tengah, salah satu
Raja, ada yang mempersunting wanita cantik
yang merupakan
keturunan bangsa China. Dari situlah, seni
penyembuhan akupuntur
Runtuhnya
Kerajaan Majapahit pada tahun 1450 SM, akibat
kedatangan umat Muslim, membuat penduduk
Hindu berpindah ke
dataran Bali, dengan membawa pengetahuan
pengobatan yang dimiliki
selama di Jawa Tengah. Sejarah tersebutlah
yang menyebabkan
pengobatan dan refleksiologi yang terdapat
di Jawa Tengah dan Bali
menjadi hampir serupa dan historikal itu
pula yang menyebabkan
banyaknya produk aromaterapi yang berasal
dari Bali dan Jawa
Tengah – Jogjakarta
Sumber Tanaman Minyak Esensial di Indonesia
Minyak esensial adalah minyak yang
dihasilkan dari tanaman
dan merupakan salah satu hasil metabolisme
dalam tanaman, yang
terbentuk karena reaksi berbagai senyawa
kimia dan air. Sifatnya
minyak esensial adalah mempunyai rasa
getir, berbau wangi sesuai
dengan bau tanaman seperti daun, buah,
biji, bunga, akar, kayu kulit,
rimpang, bahkan seluruh bagian tanaman.
Tanaman yang menghasilkan minyak esensial
berjumlah 150-
200 spesies tanaman, yang termasuk tanaman
family Pinaceae,
Labiatae, Compositae, Lauraceae, Myrtaceae
dan
Umbeliferaceae.Khusus di Indonesia,
dikenal sekitar 40 jenis tanaman
penghasil minyak esensial, namun baru
sebagian dari tanaman tersebut
yang digunakan sebagai sumber minyak
esensial secara komersil.