-->

Chapter II (KISAH YANG ANEH)

Oleh: Noorhilmi

Kedua sahabatnya tersebut bernama Badhrudin Sutisna dan Dung Dung Ululluddin.
Badrudin sutisna adalah seorang sarjana jurusan ilmu usuludin dari sebuah perguruan tinggi islam yang tidak begitu terkenal ,ia adalah seorang sarjana yang berhasil menyelesaikan pendidikan sarjananya dengan cara menjiplak skripsi mahasiswa lain ,sedangkan dudng ululudin adalah juga seorang sarjana ekonomi yang penuh dengan impian akan tetapi malas untuk bekerja .dung dung berhasil menyelesaikan pendidikan sarjananya dengan cara menjual sawah dan kebun warisan peninggalan bapaknya yang meninggal dunia
 Sebenarnya si ucok pun pernah kembali melakukan kuliah setelah pulang dari kota bandung akan tetapi dia mengambil jurusan yang berbeda ketika dia kuliah di kota bandung dia kuliah masuk perguruan tinggi islam jurusan manajemen pendidikan islam ..tapi lagi lagi sungguh di sayangkan dia terjebak oleh kebijakanya sendiri yang menurut sebagian besar orang tidaklah bijak akhirnya dia memutuskan utuk berhenti kuliah dan memilih menikah dan menjadi seorang petani padahal statusnya saat itu adalah mahasiswa s 1 tingkat akhir
Suatu ketika .si ucok termenung seorang diri ia merenungi nasib yang menimpa dirinya terkadang ia berpikir bahwa hidup ini rasanya tidak adil bagi dirinya ,,tiba tiba muncul pikiran yang aneh muncul dalam benaknya ia berpikir apakah segala sesuatu yang menimpanya adalah sebuah kutukan dari sebuah nama yang disandangnya ia beranggapan bahwa nama ucok jika dieja dalam bahasa yang inggris yang sebenarnya dia pun tidak begitu paham dengan ilmu bahasa inggria nama ucok bijak dia eja dengan nama usok bijak ,berangkat dari ejaan itu pikirannya pun menerawang lebih liar lagi dia ingin namanya di ganti dengan nama sok bijak ,anehnya dia mersa nyaman dengan dengan nama tersebut karena sesuai dengan karakteryang mewakili dirinya ,dan lebih gila lagi dia memproklamirkan untuk mengganti nama aslinya dengan nama tersebut ,hal pertama yang dia lakukan adalah meminta kedua sahabatnya untuk memanggilnya dengan nama tersebut,si badhrun dan si dung dung menuruti apa yang jadi keinginannya walaupun sahabatnya itu pada awalnya mereka berdua cukup terkejut juga mereka berpikir si ucok stres ,putus asa atau entah apa yang terjadi pada sahabatnya itu,yang jelas bagi mereka berdua si ucok adalah seorang sahabat yang mereka sayangi,
Persahabatan mereka terjadi begitu erat bahkan menembus eratnya batas dan ruang ,bagi mereka seolah tak ada lagi sekat,seolah tak ada lagi perasaan terhina walau terkadang suka saling menghina ,tak ada lagi rasa kecewa walau sering saling mengecewakan dan tak ada lagi rasa malu walaupun suka saling mempermalukan ,bagi mereka semua itu adalah bumbu bumbu untuk menikmati indahnya kehidupan.
Di suatu pagi yang cerah saat itu suana hati dung dung sedang senang gembira dia pun berdendang menyanyikan lagu sheila on seven kegemarannya.
  Bersenang senang lah karena hari ini kita kan rindukan di hari tua ...
Tiba tiba dia pun berhenti menyanyi karena memang itu lirik lagunya yang dia ketahui..
Akhirnya dia  pun bergumam sorang diri  dan berucap dalam benaknya ;
Ah ..sayang Cuma segitu lirik lagu yang saya bisa padahal aku lagi ingin terus bernyanyi lagu itu kan gue banget gitu loo ,tapi gak apa apalah tidak penting ini pikirnya ,seolah olah menasehati dan memberikan penjelasan untuk dirinya sendiri  
Lebih baik aku mengajak si badhrun untuk pergi memancing ,dia pasti mau diakan bukal tipikal orang yang suka bekerja ,paling paling juga dia lagi tidur atau sok menjadi intelek dengan suka membaca buku,,dan membuat otak nya pusing karena tidak pernah mengerti mengenai isi dan maksud dari buku yang dia baca,.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel